WOW..Serat Pisang Anti Bakteri

Pisang abaka!!!
Tanaman yang menarik untuk dipelajari. Selama ini, masyarakat mengenal pisang abaka sebagai gulma di lahan pertanian, karena sifatnya yang penyerap air, buahnyapun pun tak banyak digemari. Namun jangan salah, pelepah pisang abaka ternyata mengandung serat yang kuat untuk dijadikan kain. Nah, keempat anak muda, mahasiswa jurusan kimia MIPA UGM ini mencoba mengolah serat pisang abaka lebih sebagai alternatif pilihan kain.
Sayangnya sifat pohon pisang abaka yang menyerap air berpotensi menjadi tempat tumbuhnya bakteri dan jamur. Apa jadinya bila kain serat pisang abaka yang mudah jamuran?? Tak hilang akal, kawan kawan ini mencoba mencari anti bakteri alami untuk menyiasati ini. Dicobalah cangkang kerang atau kitosan sebagai antiseptik kain serat abaka.
Kitosan ini memerlukan proses kimiawi untuk diolah menjadi anti bakteri. Cangkang kepiting dicuci, dijemur dan dihancurkan hingga lembut. Demineralisasi dilakukan dengan melarutkan serbuk kepiting dalam larutan HCL 5% dan diaduk selama 2 jam. Proses kimiawi lanjutan berlanjut dengan demineralisasi, deproteinisasi, dan dikarakterisasi dengan spektroskopi inframerah untuk menentukan derajat deasetisasi dari kitosan tersebut.
Untuk membuat komposit pelapis, kitosan dicampur dengan nanosol silika. Hasilnya langsung dapat dilapiskan. Caranya mudah pelapisan dilakukan dengan metode pad-dry-cure . lapis celup dilakukan dengan kecepatan celup 24 cm/menit kemudian dikeringkan pada suhu 100 ˚C dalam selang waktu 5 menit. Serat yang telah di proses anti bakteri dapat ditenun secara manual dengan ATBM.
info
pascpw@yahoo.com
hp: 0816 4227 466