Kebangkitan Online Journalism

 

 

dok. Mindy McAdam

Gue shock berat nih….. !!

Beberapa waktu lalu seorang profesor mengacak-acak jati gue sebagai jurnalis. Tujuh tahun jadi jurnalis tv –meski tv local. Empat tahun jadi jurnalis blog mesti tak aktif tiap hari. Tiga tahun jadi jurnalis facebook meski banyak malesnya update status, namun gue tetap jurnalis sah yang punya kartu pers dan jadi anggota PWI. Bagaimanapun juga fanatisme profesi tetap ada. Nah giliran prof Mindy datang dan berceramah soal jurnalisme online…media yang gue masuki seperti televisi sudah tak lagi keren. “Media televisi telah menjadi media tradisional”, begitu katanya. Nah lho….

Cuma butuh waktu satu jam saja seluruh isi otak gue tentang menjadi jurnalis televisi runtuh. Saking shock nya, gue jadi mikir apa bener yang gue lakukan selama ini masih pantas dikatakan jurnalis? Dan semua itu gara-gara prof Mindy, bule asal US yang ceramah tanpa henti soal jurnalis online masa depan.

Setengahnya…peramal setengahnya akademisi juga dia. Mau tahu…

Undangan Workshop seharga 100ribu

Ini berawal dari undangan Workshop Online Journalism by Prof. Mindy McAdam  Dosen Universitas of Florida US yang dikirim mas boy ke hp gue. Lacak punya lacak mas boy itu ternyata wakil dekan komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Kapan gue kenal mas boy ya..kupikir-pikir terkenal juga gue. Tawarannya menarik juga sehingga tanpa pikir panjang gue iya…kan saja

…mulai dari sini, otak gue jadi kacau.

Gue balas sms mas boy, Tanya bahasa pengantarnya pakai apa? Mas boy menjawab “Pakai bahasa inggris! Tapi mudah kok, karena prof Mindy sudah 6 bulan di Indonesia”.

Tueng..!!!” Meski gue tak yakin bisa cuap-cuap in english namun tetep gue sanggupin aja tawaran itu. He hehe.. setenganya nekat…seperempatnya jaim. Belum lagi bayarnya tak sedikit. Harga bandrolnya itu lho..gak nahan.

Nekat…nekat….gak makan juga bulan ini!!! *pikir gue

Prof Mindy membuka dengan menjelaskan kalau di negara maju US media online telah berkembang jauh dari pada di Indonesia. Masa depan media massa dunia di tangan Online Journalism karena media konvensional seperti televisi, koran, dan radio mempunyai keterbatasan pada formatnya. Televisi hanya punya video-audio, koran hanya punya foto-teks, sementara radio hanya punya audio. Nah media online yang dia pelajari telah menggabungkan berbagai format mulai dari memasukkan video-audio, teks-foto dan audio itu sendiri, bahkan konsep interaktif dan partisipatif user.

Apalagi data yang prof Mindy pegang telah menunjukkan bahwa setiap orang mulai membutuhkan informasi cepat dan privat dan tak terikat ruang waktu.

Informasi di tanganmu

…cieehh..mulai serius ni…

 

doc.sylabi Mindy McAdam

Dalam analoginya prof Mindy menjelaskan bahwa aktivitas seseorang dalam sehari dalam menggunakan media online atau internet makin padat. Indonesia dengan populasi 245,613,043 mempunyai pengguna internet 55,000,000 atau sekitar 22.4%. Ini luar biasa, dalam hitungan jumlah pengguna Indonesia lebih tinggi dari Malaysia yang hanya 17,723,000 dan singapura 3,658,400 bahkan Korea Selatan 40,329,660. (http://www.internetworldstats.com/stats3.htm)

Media online tak lagi perlu mengkondisikan setiap orang untuk taat pada ruang dan waktu. Kalau butuh informasi terbaru tak perlu nunggu esok pagi… nongkrongin loper koran datang atau nyempet nyempetin ngendon di depan televisi.

Media online telah terintegrasi di pc bahkan handphone sehingga koneksi tercepatnya soal informasi secepat gerakan tangan kita saat memecet tombol.

Well, informasi posisi dan kegalauan teman ada di facebook.com, sulit dapat ide buat paper tinggal tanya saja google.com atau memenuhi korespondensi lewat yahoo.com. ada banyak deh mulai dari lihat video terbaru or gambar gambar lucu ada di media online.

Prof Mindy juga menjelaskan bahwa media rekasasa US mensiasati keterbatasan distribusi konten lewat media online. Sebut saja National Public Radio (NPR) melengkapi dirinya dengan www.npr.org. Begitu pula dengan surat kabar ternama the new york times dan ABC News melengkapi diri dengan www.nytimes.com dan www.abc.net.au.

Masing masing media online melengkapi dengan format yang lengkap. Prof Mindy menyebutnya multimedia. Multimedia dalam media online tak sekedar dua format media namun mengkombinasikan lebih dari sekedar teks-video-audio (gue jelasin nanti ya). Multimedia juga terbuka untuk interaktif (gue jelasin nanti juga).

Mudahnya if you get shot you lost the point.It’s about combination about click, video, audio, and participation.

Tinggalkan komentar